10. Belajar untuk rileks
Salah satu pemicu sikap tidak sabar adalah kurangnya kemampuan untuk
bersikap tenang dan rileks. Untuk menghindari hal ini,
sebelum mengambil keputusan-keputusan penting atau sebelum berinteraksi dengan orang lain, cobalah untuk membuat tubuh anda rileks terlebih dahulu.
Hal ini bisa dilakukan dengan beberapa cara, yang paling mudah adalah dengan cara memejamkan mata dan menarik nafas dalam-dalam.
sebelum mengambil keputusan-keputusan penting atau sebelum berinteraksi dengan orang lain, cobalah untuk membuat tubuh anda rileks terlebih dahulu.
Hal ini bisa dilakukan dengan beberapa cara, yang paling mudah adalah dengan cara memejamkan mata dan menarik nafas dalam-dalam.
Jika anda mempunyai banyak waktu, anda bisa mendengarkan musik-musik
yang membuat rileks, berendam air hangat, atau menggunakan aroma terapi
tertentu. Yang penting, jangan sampai anda berada dalam keadaan tegang
dan tertekan.
9. Fokus pada tujuan akhir
Poin ini penting, terutama dalam kesabaran yang erat hubungannya dengan
keputusan-keputusan penting di masa depan, misalkan menunggu saat yang
tepat untuk membelanjakan uang anda, atau memilih untuk melakukan
investasi. Ingat, anda harus selalu berfokus pada tujuan akhir untuk
menghidari sikap terburu-buru yang bisa berakibat sangat fatal.
Dalam hal-hal kecil, fokus pada tujuan akhir juga bisa membuat anda
lebih sabar. Ingatlah tujuan akhir anda, baik sebagai pelajar, seorang
profesional, ibu rumah tangga, atau bahkan tujuan akhir yang ingin anda
capai sebagai seorang manusia. Hal ini akan mencegah anda melakukan
hal-hal yang hanya bersifat untuk melampiaskan keinginan sesaat.
8. Membiasakan diri untuk menulis
Menulis adalah salah satu terapi untuk menjadi orang sabar, baik sabar
yang berarti kemampuan untuk menahan emosi, atau sabar yang berarti
kemampuan untuk menahan diri demi masa depan yang lebih baik.
Biasakanlah untuk menulis segala sesuatu yang anda alami, bisa dalam
bentuk diary atau berupa jurnal yang mencatat progress aktivitas yang anda lakukan.
Menuliskan progress juga bisa membuat anda bisa memonitor seberapa dekat
posisi anda dengan tujuan akhir yang sudah ditentukan. Hal ini akan
membuat kita lebih mudah menahan diri dan bersabar melalui kehidupan.
7. Berpikir positif
Berpikirlah positif tentang diri anda, tentang orang lain, dan tentang
hal-hal yang sedang anda lakukan. Biasakan pula untuk berpikir positif
dalam menghadapi masa depan, dan cobalah untuk mengambil hikmah dari
setiap hal buruk yang terjadi. Jika sikap ini ditanamkan dengan baik,
maka anda sudah satu langkah lebih dekat untuk menjadi pribadi yang
sabar.
Dengan membiasakan diri berpikir positif, kita akan menjadi lebih
optimis dalam menjalani hidup. Hasilnya, kita juga akan memancarkan
aura yang positif, yang membuat orang lain merasa senang berada di dekat
kita. Hal ini bisa membuat diri anda lebih mudah dalam menjalin relasi
dan mendapatkan teman.
6. Bersiap untuk menghadapi hal-hal yang tidak diperkirakan
Sikap tidak sabar biasanya muncul karena ada berbagai hal yang tidak
sesuai dengan perkiraan kita. Misalkan, kita sudah berencana untuk
menghabiskan waktu sekitar satu jam untuk menabung di bank. Ternyata,
antrian yang ada cukup panjang, sehingga anda harus menunggu lebih lama.
Jika anda tidak terbiasa untuk sabar, kejadian-kejadian seperti ini
bisa terasa sebagai suatu hal yang sangat menjengkelkan dan merusak mood, bahkan produktivitas kerja.
Oleh karena itu, siapkan diri untuk menghadapi hal-hal yang tidak
diperkirakan. Jika memang kemudian rencana kita tidak berjalan dengan
semestinya, maka anda akan bisa menanggapinya dengan santai. Satu lagi,
artikel dari kami yang berjudul "10 Cara Untuk Mengontrol Emosi" mungkin bisa beguna bagi anda.
5. Biasakanlah untuk beristirahat
Di era modern ini, ada banyak orang yang tidak bisa beristirahat.
Kehidupan mereka selalu diburu-buru oleh deadline dan target-target
tertentu. Tak hanya di kalangan profesional, kejadian ini juga menimpa
para pelajar, ibu rumah tangga, dan hampir semua orang yang memiliki
obsesi terhadap sesuatu. Mereka akan merasa bersalah apabila harus
beristirahat, karena menganggapnya sebagai tindakan membuang-buang waktu
yang menjauhkan mereka dari target akhir.
Pola hidup di atas tentu saja harus dijauhi. Beristirahat adalah hal
yang sangat vital untuk memulihkan kondisi tubuh dan pikiran sehingga
nantinya anda bisa bekerja dengan lebih optimal. Selain itu, saat
beristirahat kita bisa mendapatkan berbagai ide dan inspirasi brillian
yang berdampak positif terhadap pekerjaan yang kita lakukan.
4. Hindari hal-hal yang bisa membuat bosan
Rasa tidak sabar biasanya datang saat anda melakukan sesuatu yang
membosankan, misalkan saat menunggu antrian. Oleh karena itu,
biasakanlah untuk membuat diri anda selalu sibuk sehingga pikiran anda
tidak termakan oleh rasa bosan, yang pada akhirnya bisa mengakibatkan
rasa tidak sabar dan juga perasaan bad mood.
Cobalah untuk selalu membawa bacaan atau buku catatan. Ketika saat-saat
yang membosankan tiba, buat diri anda sibuk dengan bacaan yang anda
bawa, atau sekedar menulis dan mencorat-coret di buku catatan. Hal ini
juga bisa membuat anda menjadi seorang individu yang lebih produktif.
3. Bedakan "kesabaran" dengan "menunda-nunda pekerjaan"
Poin ini bisa menjadi satu hal yang menjerumuskan anda. "Sabar" tidak
selalu berarti "menunda". Jangan gunakan kesabaran sebagai dalih untuk
melarikan diri dari hal-hal yang seharusnya anda selesaikan. Jika anda
bersabar, maka selalu ada unsur positif di balik tindakan menunda yang
anda lakukan. Namun jika anda menunda hanya karena rasa malas, dan
tidak ada hal positif yang didapatkan di balik penundaan tersebut, maka
hal itu sama sekali bukan merupakan tindakan yang sabar, dan justru
harus dijauhi karena sangat tidak produktif.
2. Tanamkan pola pikir "bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian"
Pada intinya, kesabaran adalah kemampuan untuk menahan diri dari
berbagai kesenangan sesaat, demi mencapai target di masa depan yang
lebih baik. "Kesenangan sesaat" ini bisa berarti keinginan untuk
membelanjakan uang, keinginan untuk meluapkan kemarahan, atau keinginan
untuk mendapatkan keuntungan jangka pendek.
Jika anda selalu menerapkan pola pikir "bersakit-sakit dahulu,
bersenang-senang kemudian", maka anda akan menjadi lebih mudah menjadi
seseorang yang penyabar. Ingat, prinsip ini tidak hanya sekedar
dipahami, namun harus bisa juga diterapkan.
1. Selalu berpikir untuk jangka panjang
Satu lagi poin terakhir dan paling penting untuk menjadi orang yang
sabar adalah selalu berpikir untuk jangka panjang. Jika saat ini saya
membelanjakan uang yang saya dapatkan untuk membeli barang tertentu,
akankah hal ini lebih bermanfaat dari keuntungan jangka panjang yang
diperoleh jika uang ini saya tabung? Jika saat ini saya marah pada
seseorang, apakah kemarahan saat ini akan berpengaruh terhadap hubungan
jangka panjang saya dengan orang tersebut? Jika saya menunda pekerjaan
ini karena sekarang ingin melakukan hal yang saya sukai, akankah hal ini
menimbulkan beban kerja yang terlalu berat di masa depan? Jika saat
ini saya memarahi istri saya, apakah hal ini bisa membuatnya lebih baik
di masa depan, atau hanya sekedar luapan kekesalan saja?
Apabila anda terbiasa untuk tidak dibutakan oleh keinginan sesaat, maka
secara otomatis pola hidup sabar akan lebih mudah terbentuk. Semoga
bermanfaat!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar